My letter
Awalnya, aku tidak tau kenapa aku bisa menuliskan ini
Menuaikan segala rasaku disini
Entah bagaimana, rasanya begitu nyaman
Bahkan aku terasa lebih tenang
Walaupun sejujurnya, didadaku masih banyak sekali luka
Dipikirku terlalu banyak tanya
Tapi, tak ada gunanya bukan?
Tak perlu ada tanya ataupun jawabnya
Biarlah tanyaku mati, perlahanlahan
Bagaimana bisa aku menggambarkan hatiku?
Rasanya, melukiskan saja aku tak bisa
Hatiku melebur, seperti anganku
Bukankah kamu tahu, senyumku adalah senyummu
Bukankah kamu paham, tawaku adalah candamu
Entahlah, apalagi yang bisa aku sebutkan
Rencana apa lagi yang akan terjadi
Bahkan semenjak kamu pergipun
Masih tetap ada tanya, selalu ada..
Sebenarnya untuk apa kamu ada? Untuk apa kamu hadir?
Apa kamu begitu saja ingin pergi setelah kepergianmu yang lalu?
Apa kamu senang sekali meninggalkan luka ?
Tertawalah, bila kamu bahagia melihatku luka
Tapi, aku tidak akan terus terlarut
Aku tau, bahkan kamu tidak akan menemukan cinta lagi
Hatimu saja tak kau kenali, tak kau pahami
Lalu kamu ingin membuatnya bersama hati lain?
Mana bisa? bahkan hatimu saja kosong
Rasamu gelap, dingin, bahkan terlalu berliku
Tapi, kamu masih saja sama
Masih menjadi pertamaku
Masih menjadi terindahku
Masih menjadi kenanganku
Masih saja selalu begitu..
Jangan salahkan aku, jangan salahkan kebodohanku
Salahkan saja hatiku, salahkan rasaku yang sudah menjadikanmu belahanku
Seperti pelengkap puzzle hidupku
Bahkan sampaisampai aku memaksakan kita yang berbeda
0 komentar