Untukku Baca Sendiri

by - 15.18

Nafas adalah nyawaku hidup
rengkuhmu adalah kerinduan yang sulit aku dapat
akhir-akhir ini aku lebih senang berdiam
sering kali termenung alur alur duniawi
kenapa benar, masalaluku seperti menjeratku
selalu berhubungan dengan apa apa yang akan menjadikanku dimasa depan
aku tau, karang kokoh sekalipun bisa terkikis dihantam ombak
semoga seperti itulah hatiku, tapi rasanya teramat membeku
aku hanya manusia, seorang perempuan biasa
sudah kubuang jauh harus seperti apa 'kamu' dihidupku nanti
cukup yang bisa membuatku jatuh cintalah
jangan paksa aku untuk membuka hati
aku sudah belajar teramat keras untuk membukanya sedikit saja
dan kau, tak pernah tau itu
kamu benar, aku masih terangkum dalam gelap laluku
tapi dalam gelap, aku banyak menemui cahaya
yang sayangnya, aku belum bisa membedakan itu api atau lampu
entah bisa menuntunku atau justru membakarku
aku takut, aku teramat takut meski selangkah saja menghampiri salah satu dari keduanya
ketidaktahuanku membuatku sering sekali berhenti
aku ingin diam saja pada kala itu
agar tak ada peluka dan diluka
tapi dalam waktu yang sama, sering kali aku merasa bahwa aku sepi
tak usah khawatir, aku sedang belajar agar bisa bersahabat dengannya meski sulit
jangan meniruku yang masih takut memilih jalan ceritaku sendiri
perempuan yang memiliki jiwa pecundang
Tak seperti kau, aku hanya mematung tanpa bisa berusaha
sebab aku masih berpegang pada, aku perempuan aku hanya bisa menunggu
sejujurnya aku takut melukai orang lain
aku takut aku hanya bisa menjadi peluka dalam kisahku yang selanjutnya
kubilang, biar waktu saja yang menjawab
kalimat basi yang bukanlah sebuah penyelesaian 
malu pada aku, aku memalukan
sampai kapan aku menunggu agar waktu menjadi penghakiman tanpa aku melakukan apapun
sebab, orang lain tak akan mengerti tanpa kau bilang
sebab, aku terlalu lelah untuk mengenal dan memulai dengan seseorang baru
sebab, aku belum rasa jatuh cinta.

You May Also Like

0 komentar

Pages